Halaman

Label

Rabu, 16 Mei 2012

Prinsip- Prinsip behavioristik dan sumbangan teori Behavioristik Terhadap Keberhasilan Belajar Bahasa


Pendahuluan
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya karena bahasa merupakan media untuk menyampaikan aspirasi atau maksud dari pikiran manusia
            Bahasa yang dikuasai pertama oleh seseorang adalah bahasa ibu, yaitu bahasa yang biasa diucupkan oleh ibu kepada anaknya. Pemerolehan bahasa ibu adalah dengan membiasakan anak mendengarkan bahasa yang dikuasai ibu.

            Makalah ini disusun untuk mengetahui prinsip- prinsip behavioristik dan  sumbangan teori behavioristik terhadap keberhasilan belajar bahasa


Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Teori behavioristik adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat

Sumbangan teori  behavioristik terhadap keberhasilan belajar bahasa
Teori belajar behavioristik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar bahasa. Teori behavioristik ini lebih menekankan pada pembiasaan seseorang untuk melekukan kegiatan berbahasa. Dengan menggunakan teori ini tentu akan lebih efektif untuk membuat siswa lebih mantab untuk menggunakan bahasa. Hal ini dapat diukur dari kegiatan yang dilakukan (respon) dari individu.
Teori ini membuat siswa dapat lebih memahami bahasa karena siswa dibentuk dengan cara memberikan kebiasaan tentang belajar bahasa. Bahasa digunakan siswa untuk menjadi kebiasaan dalam kegiatannya.

Thorndike menemukan hukum-hukum terkait behavioristik :
  1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat.
  1. Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.
  1. Hukum akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.


Lima hukum empirirs yang turut mendukungnya:
  1. Hukum Dasar, apabila dua pengalaman terjadi bersama-sama maka kemunculan yang satu akan mengingatkan pada yang satu lagi.
  2. Hukum Latihan, semakin sering suatu responsi dipraktikkan maka semain baik pula hal itu dipelajari dan semakin lama akan semakin diingat.
  3. Hukum Intensitas, semakin intensif sautu responsi dipraktikkan, maka semakin mantap hal itu dipelajari dan semakin lama pula dalam ingatan.
  4. Hukum Asimilasi, setiap kondisi yang baru terangsang justru cenderung menimbulkan responsi yang sama dengan yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi yang sama pada masa lalu.
  5. Hukum Pengaruh, apabila suatu responsi disertai atau diikuti oleh peristiwa yang memuaskan maka responsi itu semakin diperkuat, semakin terterima.

Dari hukum diatas maka belajar bahasa akan lebih mudah terserap. Sumbangan teori ini terhahadap keberhasilan belajar bahasa sangat besar sekali karena dalam teori ini menekankan pada pembiasaaan siswa untuk belajar, terutama belajar bahasa sehingga tingkat keberhasilannya tinggi.  Di bawah ini adalah prinsip-prinsip teori behaviorisme :
-          Obyek psikologi adalah tingkah laku
-          Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek
-          Mementingkan pembentukan kebiasaan

Kesimpulan
Teori behavioristik adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Teori behavioristik ini juga menekankan pada pembiasaan seseorang untuk melekukan kegiatan berbahasa
Hukum-hukum terkait behavioristik antara lain: hukum kesiapan (Law of Readiness), hukum latihan, dan hukum akibat
prinsip-prinsip teori behaviorisme antara lain: obyek psikologi adalah tingkah laku, semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek, mementingkan pembentukan kebiasaan

Daftar Rujukan
Ahmadi, Muhsin.1998. Strategi Belajar Mengajar Kreatif. Malang: IKIP Malang
Bell Gredler, E. margaret. 1991.  Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar