Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik
Oleh
:
Oky
Novianto (090210402026)
Ahmad
Farizza Fikri (090210402075)
Muhammad Nurul H (090210402113)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Dalam
melakukan kegiatannya sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari bahasa.
Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan sesamanya. Ini tercermin dari fungsi bahasa yang merupakan
alat komunikasi utama yang dimiliki oleh manusia. Dalam kehidupan
bermasyarakat, manusia dapat menggunakan alat komunikasi selain bahasa, namun
tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna
dibandingkan alat komunikasi yang lain
Bahasa
adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota
kelompok masyarakat tertentu dalam bekerjasama, berkomunikasi dan
mengidentifikasikan diri (Ferdinand de Sausure, 1997 : 10). Bahasa selain
bersifat sistematis, juga bersifat sistemis. Sistemis artinya, sistem bahasa
itu bukan merupakan sistem tunggal, melainkan terdiri dari sejumlah subsistem,
yakni subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan
subsistem leksikon (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004: 12). Maka setiap
bahasa biasanya memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lain. Maka setiap
bahasa biasanya memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lain. Akibat dari
perbedaan bahasa yang digunakan sebagai penghubung proses komunikasi, muncullah
yang disebut variasi bahasa.
Terjadinya
variasi bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang heterogen,
tetapi juga karena kegiatan atau interaksi sosial yang mereka lakukan sangatlah
beragam. Berdasarkan penuturnya variasi bahasa dapat dibagi menjadi 4 yaitu
idiolek, dialek, kronolek dan sosiolek (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004:
62-71). Sehubungan dengan variasi bahasa dalam sosiolek yang berkaitan dengan
tingkat, golongan status dan kelas sosial para penuturnya, maka akan muncul
pembahasan mengenai akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot
dan ken. Jargon merupakan variasi sosial yang digunakan oleh kelompok tertentu
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Jargon dalam suatu kelompok seringkali
tidak dipahami oleh kelompok lain. Namun ungkapan-ungkapan ini tidak bersifat rahasia. Orang lain di luar
kelompok tersebut dapat memahaminya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, permasalahan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa sajakah variasi berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh para preman
sebagai bahasa jargon?
2. Bagaimanakah alternatif menerjemahkan
bahasa preman dalam aktifitas berbahasa?
Tujuan Penelitian
Tujuan
– tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan berbagai bentuk variasi
berbahasa indonesia yang dilakukan oleh kalangan preman yang ada di Jember.
2. Mengajukan alternatif penerjemahan
bahasa preman kedalam bahasa indonesia pada aktifitas bebahasa.
BAB
II
PEMBAHASAN
Bahasa Prokem
Bahasa prokem Indonesia atau bahasa gaul atau bahasa prokem yang
khas Indonesia dan
jarang dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitas Indonesia.
Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh
bahasa Betawi yang mengalami penyimpangan/ pengubahsuaian pemakaian kata oleh
kaum remaja Indonesia yang menetap di Jakarta.
bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan.
Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul
dikenal sebagai ‘bahasanya para bajingan atau anak jalanan‘ disebabkan
arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.
Kata
prokem sendiri merupakan bahasa pergaulan dari preman. Bahasa ini awalnya
digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara
rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka
merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata,
mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem,
distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing
komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini
untuk memberkan kode kepada lawan bicaraBahasa gaul merupakan salah satu
cabang dari
Belakangan
ini bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi
bahasa pergaulan anak-anak remaja. Dalam konteks kekinian, bahasa pergaulan
anak-anak remaja ini merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal
yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu (kalangan homo
seksual atau waria).
Jargon
Jargon
merupakan bagian dari variasi bahasa dalam sebuah kelompok masyarakat. Di dalam
sebuah masyarakat sosial, baik menurut profesi, kelas sosial, maupun umur, mempunyai tedensi untuk menciptakan
sebuah bahasa yang kemudian menjadi bahasa jargon dalam suatu kelompok
tertentu. Para pengamat menandai bahwa munculnya banyak kosakata khusus jargon
anak muda di kalangan anak muda sekarang, yang berhubungan dengan argot, kata-kata spesifik dan simpul kata. Dalam
kelompok-kelompok orang yang berbicara dialek geografis dan sosial yang sama
ini terdapat variasi-variasi bahasa yang tergantung pada situasi-situasi khusus.
Jargon umumnya berkembang di dalam suatu bidang atau kelompok tertentu.
Analisis Data
Sikat.....
Sikat pada kalangan preman berarti “korban siap
dijambret”. Dalam menjalankan aksinya,
preman menggunakan kata sikat apabila melihat korban siap untuk dijambret. Arti
kata sikat dalam KBBI adalah alat
untuk membersihkan alat yang kotor. Preman mengaitkan kata sikat ini atas dasar persamaan arti yaitu “dibersihkan”, artinya
dibersihkan harta atau benda yang ada pada si korban.
Gas.....
Gas
pada kalangan preman berarti “korban siap dijambret”. Dalam menjalankan aksinya, preman menggunakan
kata gas apabila melihat korban siap untuk
dijambret. Ati kata gas yang sebenarnya adalah alat untuk
melajukan kendaraan. Preman menggunakan kata ini atas dasar persamaan arti
yaitu “siap berangkat”, artinya siap untuk dijambret atau dirampok.
Libas........
Libas pada kalangan preman berarti “kerjakan”. Dalam
menjalankan aksinya, preman menggunakan kata libas jika ada korban yang siap untuk dijambret. Arti libas dalam
arti sebenarnya adalah memukul dengan cambuk.
Hantam........
Hantam
pada kalangan
preman berarti “kerjakan”. Dalam menjalankan aksinya, preman menggunakan kata hantam jika ada korban yang siap untuk
djambret. Dalam kbbi arti hantam itu memukul.
Garap.....
Garap
pada kalangan
preman berarti “kerjakan” . Dalam menjalankan aksinya, preman menggunakan kata garap jika ada korban yang siap untuk
djambret. Dalam KBBI kata garap
diartikan sebagai “kerjakan”. Kaitan antara kata garap dalam kalangan preman
lebih mengarah pada makna yang negatif (merampas barang orang).
Habisi.....
Habisi pada
kalangan preman berarti ”dirampok sampai habisi”. Dalam menjalankan aksinya,
preman menggunakan kata habisi jika
melihat korban yang membawa barang berharga yang berlebihan untuk dirampok
sampai habis tanpa sisa. Sedangkan Habis dalam KBBI rerarti “tidak ada yg
tinggal lagi (karena sudah digunakan, dibagikan, dimakan, dsb); tidak bersisa”.
Berangkat.........
Berangkat
pada kalangan preman berarti “siap menjalankan aksinya”. Dalam KBBI arti berangkat sendiri adalah mulai berjalan
(pergi, bepergian). Kalangan preman mengaitkan kata ini agar orang sekitar tidak curiga apabila
preman tersebut beraksi.
Los.........
Los
pada kalangan preman berarti “ tempat atau kondisi dilokasi aman”. Biasanya
kata ini digunakan apabila preman sudah yakin bahwa tempat tersebut sudah aman
untuk beraksi. Los dalam KBBI yang
berarti “lepas”. Kaitanya dengan bahasa preman adalah kalangan preman dalam
melakukan aksinya pasti melihat kondisi atau situasi sekitarnya. Apabila preman
sudah merasa aman maka ia akan melancarkan aksinya dengan memberi kode “Los”.
Kandang
macan........
Kandang
macan pada kalangan preman berarti “tempat
yang berbahaya” biasa kata ini digunakan pelaku disaat waktu survei lokasi. Kandang macan dalam kbbi yang berarti “ tempat
untuk binatang buas” sehingga preman mengaitkan kandang macan sebagai tempat yang tidak aman karena apabila si
pelaku beraksi akan beresiko tinggi.
Manis.........
Manis
pada kalangan preman berarti “lancar” biasa kata ini digunakan pada waktu
selesai menjalankan aksinya tanpa ada hambatan. Manis dalam KBBI berarti “rasa
seperti gula”. Preman memakai kata manis
karena manis itu sesuatu yang enak jadi apabila si pelaku melakukan tugas dan
berhasil dengan lancar maka disebut manis.
Sekolah.....
Sekolah
pada kalangan preman diartikan sebagai “tempat berkumpulnya para preman
(markas)” biasanya preman mengunakan kata ini agar orang sekitar tidak curiga
apabila para preman ingin berkumpul. Dalam KBBI kata sekolah berarti “bangunan
atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran (menurut tingkatannya, ada) -- dasar, -- lanjutan, -- tinggi”. Dalam hal ini preman
mengaitkan Sekolah sebagai markas dikarenakan sekolah merupakan tempat atau
bangunan yang besar, sehingga kalangan preman menyebut markas mereka dengan
sebutan “sekolah”.
Gasak.....
Gasak
pada kalangan preman berarti “ambil”. Kata gasak digunakan preman apabila preman
tersebut ingin ngambil atau menjambret
korban. Sedangkan dalam KBBI kata gasak berarti
“terjang (menyepak, menendang)”. Sehingga kalangan preman menggunakan kata
gasak untuk menganti kata mengambil barang (menjambret) karena berhubungan
dengan kata terjang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jargon
merupakan bagian dari variasi bahasa dalam sebuah kelompok masyarakat. Di dalam
sebuah masyarakat sosial, baik menurut profesi, kelas sosial, maupun umur, mempunyai tedensi untuk
menciptakan sebuah bahasa yang kemudian menjadi bahasa jargot dalam suatu kelompok
tertentu. Jargon pada kalang preman sebenarnya mudah untuk dianalisis karena
pengunaan bahasa jargon di kalangan preman mudah disangkutkan atau dikaitakan
dengan kehidupan sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Bahasa
http://www.google.com/wikipedia/jargon.
diakses tanggal 28 maret 2012 jam 18.34
Narasumber : Bang Bendot
( nama sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar