Pendahuluan
Bahasa
merupakan alat komunikasi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya
karena bahasa merupakan media untuk menyampaikan aspirasi atau maksud dari
pikiran manusia
Bahasa yang dikuasai pertama oleh
seseorang adalah bahasa ibu, yaitu bahasa yang biasa diucupkan oleh ibu kepada
anaknya. Pemerolehan bahasa ibu adalah dengan membiasakan anak mendengarkan
bahasa yang dikuasai ibu.
Makalah ini disusun untuk mengetahui
prinsip- prinsip behavioristik dan
sumbangan teori behavioristik terhadap keberhasilan belajar bahasa
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah
sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman
Teori behavioristik
adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.Memandang individu
sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Ciri dari teori ini
adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon,
menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan
peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa
tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau
reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar
terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya.
Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan
reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.
Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin,
2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa
saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses
yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus
dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini
mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk
melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor
lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat
Sumbangan teori behavioristik terhadap keberhasilan belajar
bahasa
Teori
belajar behavioristik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar bahasa.
Teori behavioristik ini lebih menekankan pada pembiasaan seseorang untuk
melekukan kegiatan berbahasa. Dengan menggunakan teori ini tentu akan lebih efektif
untuk membuat siswa lebih mantab untuk menggunakan bahasa. Hal ini dapat diukur
dari kegiatan yang dilakukan (respon) dari individu.
Teori
ini membuat siswa dapat lebih memahami bahasa karena siswa dibentuk dengan cara
memberikan kebiasaan tentang belajar bahasa. Bahasa digunakan siswa untuk
menjadi kebiasaan dalam kegiatannya.
Thorndike
menemukan hukum-hukum terkait behavioristik :
- Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme
didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan
tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung
diperkuat.
- Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi
tersebut semakin kuat.
- Hukum akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan
dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.
Lima hukum empirirs yang turut
mendukungnya:
- Hukum Dasar, apabila dua pengalaman terjadi bersama-sama maka kemunculan yang satu akan mengingatkan pada yang satu lagi.
- Hukum Latihan, semakin sering suatu responsi dipraktikkan maka semain baik pula hal itu dipelajari dan semakin lama akan semakin diingat.
- Hukum Intensitas, semakin intensif sautu responsi dipraktikkan, maka semakin mantap hal itu dipelajari dan semakin lama pula dalam ingatan.
- Hukum Asimilasi, setiap kondisi yang baru terangsang justru cenderung menimbulkan responsi yang sama dengan yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi yang sama pada masa lalu.
- Hukum Pengaruh, apabila suatu responsi disertai atau diikuti oleh peristiwa yang memuaskan maka responsi itu semakin diperkuat, semakin terterima.
Dari hukum diatas maka belajar bahasa akan lebih
mudah terserap. Sumbangan teori ini terhahadap keberhasilan belajar bahasa
sangat besar sekali karena dalam teori ini menekankan pada pembiasaaan siswa
untuk belajar, terutama belajar bahasa sehingga tingkat keberhasilannya tinggi.
Di bawah ini adalah prinsip-prinsip
teori behaviorisme :
-
Obyek psikologi adalah tingkah laku
-
Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek
-
Mementingkan pembentukan kebiasaan
Kesimpulan
Teori behavioristik
adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang
individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Teori behavioristik
ini juga menekankan pada pembiasaan seseorang untuk melekukan kegiatan
berbahasa
Hukum-hukum
terkait behavioristik antara lain: hukum kesiapan (Law of Readiness), hukum
latihan, dan hukum akibat
prinsip-prinsip teori behaviorisme antara lain:
obyek psikologi adalah tingkah laku, semua bentuk tingkah laku di kembalikan
pada reflek, mementingkan pembentukan kebiasaan
Daftar Rujukan
Ahmadi,
Muhsin.1998. Strategi Belajar Mengajar
Kreatif. Malang: IKIP Malang
Bell Gredler, E.
margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV.
Rajawali
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar